28 May 2009

Naikin Alexa Rank



Walaupun sepertinya saya belum pantas berbagi tips layaknya master2 di luaran sana, tapi kali ini saya hanya ingin berbagi(ingat motto kandangsaya, "orang kecil juga ingin berbagi") berdasarkan pengalaman saya dalam menaikkan ranking alexa. Kalau anda masih belum tahu apa itu alexa silahkan baca postingan saya [di sini]. Okeh.. langsung ajah kali yah (saya tahu ada yang gak sabaran), di bawah ini adalah cara2 umum yang ajip dan ampuh yang disarankan oleh para master dan tentunya yang pernah saya lakukan(dan masih terus saya lakukan) untuk menaikkan ranking alexa blog saya.


1. Ajak Blog Anda Jalan2 (Blogwalking).


Sama halnya dengan Shiro anjingnya Shincan, blog anda pun juga harus diajak jalan2 keluar, sehingga dapat berinteraksi (silaturahmi) dengan blog lain (kalo ga nyambung, disambung2in ajah). Dan jangan lupa tinggalkan jejak kunjungan anda di "SHOUTMIX" atau kotak komentar yang ada agar nantinya pemilik blog yang kita kunjungi dapat dengan mudah kerkunjung balik ke blog kita melalui jejak yang kita tinggalkan tadi.

2. Update.


Update lah selalu blog anda. Karena makin banyak postingan yang terindex oleh search engine tentunya peluang pengunjung untuk mampir ke blog kita akan semakin besar dan ini berarti ranking alexa kita pun akan naik.


3. Promosikan Blog Anda.


Anda bisa mempromosikan blog anda melalui YM, MIRC, email, atau forum2. Ini dimaksudkan untuk memperkenalkan blog anda sekaligus mendatangkan pengunjung(traffic) yang banyak ke blog anda. Banyak pengunjung = naiknya ranking alexa.


4. Pasang widget Alexa.


Untuk memasang widget alexa klik [di sini]. Ini berfungsi untuk memudahkan anda dalam memantau perkembangan alexa blog anda.


5. Buat postingan tentang alexa.


Kalau yang satu ini saya belum tahu apa alasannya. Kalau menurut saya pribadi, mungkin dengan membuat postingan alexa berarti kita secara tidak langsung telah mmempromosikan alexa tersebut. So.. alexa bakal menghargai kerja kita dengan kenaikkan ranking. Mungkin begitu logikanya. Mungkin anda lebih tahu soal ini. Dan mungkin anda tidak percaya hal ini. Dan sekali lagi, mungkin anda bingung juga. Sekali lagi dech, mungkin cukup segitu ajah. (berapa kata "mungkin" hayo..?).
Xip.. itu dia cara2 menaikkan ranking alexa yang pernah dan masih saya lakukan. Ini hanya cara sederhana yang saya ketahui, kalau ada yang mau berbagi lagi, monggo.. "Saya sudah membuktikannya, sekarang giliran anda" (berasa kayak kata2 di iklan obat diet yah..).


Penelitian Pendidikan


Penelitian kependidikan adalah upaya untuk memahami permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan baik formal maupun non formal dan informal serta masalah yang bertautan dengannya dengan mencari bukti yang muncul dan dilakukan dengan cara tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis dan logis sehingga ditemukan jawaban/pemecahannya.

Hakikat penelitian meliputi :
1. Berasal / berawal dari rasa ingin tahu
2. Research
3. Manusia sebagai pencari kebenaran



Beberapa metode untuk mengungkapkan "Kebenaran" :
1. Penemuan secara kebetulan
2. Trial and error
3. Otoritas penguasa/kewibawaan/kekuasaan
4. Pemecahan secara spekulasi
5. Berpikir kritis atau berdasarkan pengalaman
6. Penelitian ilmiah

Elemen Penelitian
1. Mempersoalkan suatu masalah
2. Mencari kemungkinan dan penyebab (hipotesa)
3. Mengumpulkan data
4. Penilaian data yang diarahka pada kemungkinan - kemungkinan

Tujuan Penelitian
1. Membuktikan
2. Menemukan
3. Mengembangkan
4. Menyelesaikan/memecahkan dan mengantisipasi masalah

Manfaat Penelitian Kependidikan
  1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan pendidikan dan melukiskan tentang kemampuan sumberdaya, kemungkinan pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi.
  2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab kegagalan dalam pendidikan
  3. Menyusun kebijakan/policy dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan
  4. Hasil penelitian dapat melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan serta tenaga kerja, baik kualitas maupun kuantitas untuk keberhasilan pendidikan.




24 May 2009

Membuat Account Paypal

Persyaratan umum

Pemegang account Paypal harus berusia minimal 18 tahun atau lebih dan mempunyai :

1. Alamat email = Sebagai username account Paypal anda nantinya.
2. Kartu kredit = Pengguna Paypal dari Indonesia saat ini baru dapat menggunakan kartu kredit untuk mengaktifkan/verified accountnya pertama kali, dan hanya kartu kredit dari bank tertentu yang diterima.
3. Untuk bisa withdraw dari paypal, anda harus mempunyai salah satu dari kartu kredit Visa, kartu debit Visa, atau prepaid card Visa.


Tahapan Mendaftar Paypal

Sebelum mulai mendaftar, siapkan data-data anda untuk membuat account Paypal seperti Email, Nama, Alamat, Telp, Nomor kartu kredit (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang akan anda isi untuk pendaftaran sama dengan data pada kartu kredit anda)

1. Ke situs www.paypal.com

(Untuk keamanan pastikan alamat situs yang tertulis di address bar browser adalah alamat website resmi Paypal http://www.paypal.co/ atau https://www.paypal.com

2. Klik SignUp Now! untuk mendaftar

3. Selanjutnya ada pilihan negara, karena anda di Indonesia pilih Indonesia. Lalu pilih tipe account yang anda inginkan, untuk pendaftar baru di Indonesia disarankan memilih yang personal account dahulu, anda dapat Upgrade kemudian ke tipe Premiere account atau Business account dengan mudah dan gratis sesuai kebutuhan. Setelah itu tekan Continue.

4. Selanjutnya masukan informasi anda seperti Nama, Alamat, Telp, Email (Pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi untuk pendaftaran sama dengan data kartu kredit anda)

Untuk mata uang biarkan tetap U.S. Dollars karena Rupiah belum ada

Contoh penulisan nomor Telepon yang benar : 02177755555 atau 021-77755555
Contoh penulisan nomor Mobile phone yang benar : 08123456789

Email yang anda masukan akan menjadi username Paypal anda untuk login atau bertransaksi menggunakan Paypal kemudian

Isi Password anda dengan kombinasi huruf dan angka agar password anda lebih aman, minimal 8 karakter

Pada Password Recovery pilih dan isikan 2 pertanyaan dan jawaban pribadi untuk mendapatkan password anda kembali jika suatu saat anda lupa password

Baca lagi User Agreement dan Privacy Policy jika diperlukan, lalu beri tanda centang pada Yes, dan ketikan kode pengaman yang berwarna kuning pada kolom yang tersedia tanpa spasi.

Periksa lagi dan pastikan Nama, Alamat, Telp yang anda isi sesuai dengan data kartu kredit anda, jika sudah yakin tekan Sign Up.

5. Dibagian selanjutnya diinstruksikan untuk memasukan Nomor kartu kredit anda yang akan digunakan untuk memasukan dana ke account Paypal anda, Jika sudah klik Add Card.

Jika anda tidak ingin memasukan data kartu kredit anda sekarang klik Cancel, anda dapat memasukan data kartu kredit anda kemudian setelah login di halaman My Account.

4. Anda akan menerima email konfirmasi bahwa anda telah mendaftar dan untuk mengaktifkan account Paypal, buka email dari Paypal tersebut dan klik link konfirmasi yang terdapat didalamnya untuk konfirmasi bahwa anda adalah pemilik email tersebut.

5. Setelah itu anda akan dibawa kembali ke situs PayPal dan masukan password anda lagi (anda harus memasukan password anda setiap ke situs PayPal) lalu klik Confirm, lalu klik lagi Continue, setelah itu anda akan masuk ke halaman My Account.

6. Jika anda sudah memasukan data kartu kredit di halaman My Account akan ada bacaan Expanded option (pilihan), baca dengan teliti instruksinya, anda di instruksikan untuk menekan tombol Get Number untuk menjadi Verified member Paypal (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh Paypal).

Pilihan 1 : Untuk mendaftar menjadi Verified member Paypal sekarang tekan tombol Get Number untuk mendapatkan 4 digit kode keamanan dari Paypal, yang akan dikirimkan kedalam statement bulanan kartu kredit anda selanjutnya, kartu kredit anda akan di charge $1.95 USD untuk keperluan ini. Tujuan mengirimkan kode keamanan Paypal ini adalah untuk memastikan bahwa alamat yang anda berikan adalah benar (bukan alamat fiksi belaka)
Jika anda sudah mendapatkan 4 digit kode keamanan tersebut dari statement bulanan kartu kredit anda, login dengan account Paypal anda, kemudian dihalaman My Account klik bagian Activate Account - Complete Expanded Use Enrollment, setelah anda memasukan 4 digit kode keamanan tersebut account paypal anda akan menjadi Verified member dan akan ditambahkan $1.95 USD kedalam account Paypal anda otomatis karena menjadi Verified member, jadi hitung-hitung gratis. Setelah anda mengklik tombol Get Number anda akan dibawa ke halaman My Account....

Pilihan 2 : Jika anda tidak ingin menjadi Verified member sekarang lewatkan bagian Expanded Version ini, klik bagian Activate Account lain waktu dihalaman My Account setelah login untuk mendaftar menjadi Verified member agar limit dana anda tidak dibatasi, setelah anda melewatkan bagian Expanded Version anda akan dibawa ke halaman My Account....

Selesai, selamat anda telah memiliki account Paypal!

Anda sudah dapat menggunakan account Paypal anda sekarang juga

Catatan :
Sekarang anda sudah mempunyai account Paypal Unverified member dengan limit $100 USD untuk melakukan pembayaran atau mengirim uang ke account Paypal lain, untuk menghilangkan limit Account paypal anda harus menjadi Verified member (Kebenaran alamat anda sudah di cek oleh Paypal) dengan cara mengikuti Langkah No.6 diatas.

Jika anda belum memasukan atau ingin menambah kartu kredit, login dengan account Paypal anda dan klik Add card di halaman My Account.

Untuk bisa withdraw menarik uang dari balance paypal, anda sudah harus menjadi verified member.

Jika anda ingin tes mencoba menggunakan account PayPal anda, anda juga dapat memberikan donasi/sumbangan untuk support website ini melalui tombol donasi/sumbangan dihalaman bawah website ini.

Untuk melihat daftar merchant yang menerima Paypal lihat di bagian Katalog Merchant http://www.paypalindonesia.com/katalog.html

Jika masih membutuhkan bantuan dari user lain lihat dibagian Forum
http://www.paypalindonesia.com/diskusi.html

Sumber : http://paypal4indonesia.blogspot.com



22 May 2009

Strategi SSN

Strategi Pencapaian Standar Nasional Pendidikan Bagi SSN (Sekolah Standar Nasional)

5 strategi pengembangan pencapaian SNP bagi sekolah yang terpilih sebagai SSN diarahkan kepada lima aspek, yaitu dengan melaksanakan MBS, mengembangkan inovasi pembelajaran, menciptakan komunitas belajar di sekolah, mengembangkan profesionalisme guru dan menggalang dukungan masyarakat

Keberhasilan pelaksanaan MBS, ditetapkan rambu-rambu keberhasilan pelaksanaan MBS, antara lain: transparansi, kerjasama, kemandirian, akuntabilitas, dan partisipasi.
melalui MBS ada 6 aspek yang didorong untuk dikembangkan di sekolah, yaitu kemandirian, otonomi, kerjasama, keterbukaan, fleksibilitas, akuntabilitas dan sustainibilitas

Mengembangkan Inovasi Pembelajaran
  1. inovasi pembelajaran untuk meningkatkan efektivitasnya
  2. Kurikulum berbasis kompetensi, pembelajaran kontekstual, pendidikan kecakapan hidup, pembelajaran berdasarkan masalah, quantum learning
  3. Contextual Teaching and Learning (CTL)
  4. (joyful learning)
  5. (meaningful learning).

Mengembangkan Lingkungan Sekolah yang kondusif
  1. lingkungan sekolah (fisik dan non fisik) yang harus dirancang untuk mengembangkan komunitas belajar siswa menuju pada optimalisasi prestasi sekolah, termasuk siswa.
  2. guru harus memberi contoh dan aktif mendampingi ketika siswa melakukan kegiatan

Mengembangkan Profesionalisme Guru dan Tenaga Kependidikan

  1. sekolah yang ditunjuk sebagai SSN harus memiliki program untuk meningkatkan kinerja profesional guru.
  2. perlu dikembangkan prinsip "learning how to learn", belajar bagaimana mengajarkan metode belajar, sehingga dapat mencapai prestasi yang optimal.
  3. SSN perlu berupaya menciptakan situasi kerja yang memberikan perasaan aman, dan nyaman pada setiap guru dan karyawan.
  4. meningkatkan komitmen kerja. Pelatihan yang bemuansa achivement motivation training (AMT) dan spiritual
  5. kepala sekolah memiliki jiwa kepimpinan (leadhership) yang tangguh.
  6. mampu untuk: mempengaruhi, memberdayakan, memobilisasi, membimbing, membentuk kultur, memberi contoh teladan, menjaga integritas, berani mengambil resiko, melakukan inovasi dan eksperimentasi, memotivasi, menghargai martabat manusia yang lebih tinggi daripada yang lain, menghargai seseorang atas kontribusinya, bertindak responsif dan proaktif, memahami dan mengembangkan dirinya, menerapkan organisasi belajar, serta menghargai kebhinnekaan dan meresolusi konflik.

Menggalang Partisipasi Masyarakat
  1. Pengembangan Sekolah yang telah ditetapkan bersama.
  2. penggalangan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan sumbangan finansial, pemikiran, tenaga, sampai dengan sumbangan material untuk mengembangkan sekolah sesuai dengan Rencana Pengembangan Sekolah yang telah ditetapkan bersama.






18 May 2009

Keterampilan Manajer


Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Keterampilan pertama adalah keterampilan konseptual (conceptional skill). Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (humanity skill). Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. Keterampilan ketiga adalah keterampilan teknis yang pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin dalam bukunya Business 8th Edition menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu keterampilan manajemen waktu dan keterampilan membuat keputusan.
Kemampuan manajemen waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
Keterapilan kedua, yaitu keterampilan membuat keputusan, adalah kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. (Griffin:2006)




Peran Manajer

Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu peran antarpribadi, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peran antarpribadi adalah peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Tiga peran antarpribadi itu meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Peran informasional meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Peran ketiga yaitu peran pengambil keputusan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.



Tingkatan Manajemen



Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di atasnya adalah middle management atau manajemen tingkat menengah. Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Di bagian puncak pimpinan organisasi terdapat manajemen puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top management. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief financial officer)

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.




Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

Fungsi kedua adalah pengorganisasian atau organizing. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengarahan atau directing adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

Pengevaluasian atau evaluating dalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.


Teori Manajemen

Manajemen ilmiah

Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.

Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik paling baik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:



  1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
  2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
  3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
  4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.

Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional.

Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.

Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.

Teori administrasi umum

Teori administrasi umum atau, dalam bahasa Inggris, general theory of administration, adalah teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Sumbangan penting untuk teori ini datang dari industrialis Perancis Henri Fayol dengan 14 prinsip manajemen-nya dan sosiolog Jerman Max Weber dengan konsep birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikande dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci, dan sejumlah hubungan impersonal.

Pendekatan kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi computer untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur krisis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids." Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

Kajian Hawthorne

Kajian Hawthrone adalah serangkaian kajian yang dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Kajian dilakukan di Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.

Uji coba dilaksanakan dengan membagi karyawan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dikenai berbagai macam intensitas penerangan sementara kelompok kontrol bekerja di bawah intensitas penerangan yang tetap. Para peneliti mengharapkan adanya perbedaan jika intensitas cahaya diubah. Namun, mereka mendapatkan hasil yang mengejutkan: baik tingkat cahaya itu dinaikan maupun diturunkan, output pekerja meningkat daripada biasanya. Para peneliti tidak dapat menjelaskan apa yang mereka saksikan, mereka hanya dapat menyimpulkan bahwa intensitas penerangan tidak berhubungan langsung dengan produktivitas kelompok dan "sesuatu yang lain pasti" telah menyebabkan hasil itu.

Pada tahun 1927, Profesor Elton Mayo dari Harvard beserta rekan-rekannya diundang untuk bergabung dalam kajian ini. Mereka kemudian melanjutkan penelitian tentang produktivitas kerja dengan cara-cara yang lain, misalnya dengan mendesain ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja dan hari kerja alam seminggu, memperkenalkan periode istirahat, dan menyusun rancangan upah individu dan rancangan upah kelompok. Penelitian ini mengindikasikan bahwa ternyata insentif-insentif di atas lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.

Kalangan akademisi umumnya sepakat bahwa Kajian Hawthrone ini memberi dampak dramatis terhadap arah keyakinan manajemen terhadap peran perlikau manusia dalam organisasi. Mayo menyimpulkan bahwa:

  • perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat
  • pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu
  • standar kelompok menentukan hasil kerja masing-masing karyawan
  • uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.

Kesimpulan-kesimpulan itu berakibat pada penekanan baru terhadap faktor perilaku manusia sebagai penentu berfungsi atau tidaknya organisasi, dan pencapaian sasaran organisasi tersebut.

Sejarah Manajemen

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.


Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Di awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.

Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirlkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Etimologi Manajemen

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini lalu terpengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.


17 May 2009

SBY Berboedi Pemimpin RI


Jakarta: Setelah deklarasi sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden di Sabuga Bandung, hari Jumat (15/5) malam, Susilo Bambang Yudhoyono bersama pasangannya Boediono, Sabtu (16/5) pukul 15.00 WIB ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) , untuk mendaftarkan diri sebagai pasangan Bakal Calon Presiden dan Bakal Calon Wakil Presiden untuk Pilpres 2009.

Tiba di Kantor KPU, SBY dan Boediono disambut Ketua KPU Abdul Hafiz Anshari dan anggota KPU lainnya di pintu depan. Acara dimulai dengan menyanyikan bersama lagu Satu Nusa Satu Bangsa, dilanjutkan dengan sambutan Ketua KPU, kemudian Ketua Partai Demokrat Hadi Utomo menyerahkan berkas pendaftaran ke petugas pendaftaran KPU, dilanjutkan dengan sambutan SBY yang antara lain mengatakan, pasangan Bakal Calon Presiden SBY dan Bakal Calon Wakil Presiden Boediono siap mengikuti semua ketentuan yang ditetapkan KPU dalam Pilpres. SBY juga siap menghadapi debat capres kalau memang sesuai ketentuan, tetapi SBY minta hal itu dilakukan secara berbudaya dan beretika.

"Apabila sesuai ketentuan Undang-undang atau KPU kami harus melaksanakan debat atau kegiatan kampanye yang ada dalam pilpres, kami berharap semua dapat dilaksanakan secara berbudaya dan beretika," katanya. "Kami siap berkompetisi dalam pilpres, dan kami semua berharap Pilpres sesuai dengan keinginan rakyat, yakni dapat berjalan tertib, sehat, menjaga kesatuan dan bermartabat. Jadi meski kompetisi berjalan keras, rumit dan kompleks, kami berharap rakyat tetap tenang," tambahnya.

SBY juga memohon doa restu dari seluruh rakyat Indonesia. "Doa restu saudara-saudara sangat penting, karena apabila Allah SWT memberikan ridhoNya dan rakyat Indonesia memberikan mandatnya kepada kami berdua menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode tahun 2009 - 2014 mendatang, segala yang kami lakukan pada hakekatnya juga untuk kepentingan seluruh rakyat Indonesia ," kata SBY

"Kepada para pimpinan dan keluarga besar parpol yang memberikan dukungan dan ikut mengusulkan kami berdua dalam bakal capres dan cawapres pemilu pilpres 2009, saya mengucapkan terimah kasih dan penghargaan setinggi -tingginya. Hubungan saudara, parpol dan pihak-pihak manapun yang berasal dari non parpol, sangat penting untuk menguatkan tekad kami dan semangat kami untuk berkompetisi dengan baik, berjuang agar kami berhasil dalam perjuangan besar pada tahun 2009 ini.

Sebelumnya, pukul 11.00 WIB, pasangan JK - Wiranto ke KPU untuk mendaftar sebagai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, menyusul kemudian pasangan Megawati dan Prabowo Subianto pada pukul 13.00 Wib, dan terakhir pasangan SBY Berboedi. Ketiga pasangan ini dipastikan akan bersaing pada Pilpres tanggal 8 Juli 2009 mendatang. Saat mendaftar ke KPU, pasangan SBY Berboedi didukung 23 partai politik. (win)

Sumber : http://www.presidensby.info

Daftar Situs Pemerintah RI

Lembaga-Lembaga Negara

Komisi-Komisi Negara

Departemen

Kementerian/Lembaga Setingkat Menteri

Lembaga-Lembaga Pemerintah Non-Departemen

TNI dan Polri




Daftar Situs Pemerintah RI

Lembaga-Lembaga Negara

Komisi-Komisi Negara

Departemen

Kementerian/Lembaga Setingkat Menteri

Lembaga-Lembaga Pemerintah Non-Departemen

TNI dan Polri




16 May 2009

Google Page Rank

Page Rank is a patented algorithm that has a working web site determine which is more important / popular. Page Rank is one of the main features of the Google search engine and was created by the founders, Larry Page and Sergey Brin is a Ph.D. student Stanford University.

A site will be more popular if more laying other sites that link that leads to the site, with the assumption that the content / site content is more useful from the content / content of other sites. Page Rank is calculated with a scale of 1-10.

Example: A site that have a Page Rank of 9 Sort will first in the list of Google search of sites that have a Page Rank 8 and then the next smaller.

How many search engines use in determining the quality / ranking of a web page, from the use META Tags, the contents of the document, the emphasis on content and many other techniques or combination of techniques that may be used. Link popularity, a technology developed to improve the lack of other technology (Meta Keywords, Meta Description), which can unfair with a special page designed for search engines is called regular or doorway pages. With the algorithm 'Page Rank' is, in each page will be inbound link (incoming link) and outbound links (links out) from each web page.

Page Rank, have the same basic concept of link popularity, but it does not only consider the "number of" inbound and outbound links. The approach used is a page will be considered important if other pages have a link to the page. A page will also become increasingly important if other pages have a rank (Page Rank) refers to the high page.

With the approach used by the Page Rank, the process occurs recursively where a ranking will be determined by the ranking of web pages that ranking determined by the ranking of web pages that have links to the page. This process means a process that repeatedly (recursive). In the virtual world, there are millions and even billions of web pages. Therefore, a web page ranking is determined from the link structure of the entire web page in the virtual world. A process which is very large and complex.

15 May 2009

PERANAN TIK

Peranan TIK dalam pendidikan, antara lain :


TIK sebagai Keterampilan (skill) dan Kompetensi

  1. Setiap pemangku kepentingan harus memiliki kompetensi dan keahlian menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan
  2. Informasi merupakan "bahan mentah" dari pengetahuan yang harus diolah melalui proses pembelajaran
  3. Membagi pengetahuan antar peserta didik dengan yang lainnya bersifat mutlak dan tidak berkesudahan
  4. Belajar mengenai bagaimana cara belajar yang efektif dan efisien bagi pengajar, peserta didik dan stakeholder
  5. Belajar adalah proses seumur hidup yang berlaku bagi individu atau manusia


TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran

  1. Saat ini, bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia
  2. Para peserta didik-instruktur dan peserta didik-secara aktif bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya
  3. Proses pembelajaran seharusnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja
  4. Perbedaan letak geografis seharusnya tidak menjadi batasan pembelajaran
  5. "The network is the school" akan menjadi fenomena baru didalam dunia pendidikan


TIK sebagai Bahan Belajar

  1. Ilmu pengetahuan berkembang sedemikian cepatnya
  2. Pengajar-pengajar yang hebat tersebar di berbagai belahan dunia
  3. Buku-buku, bahan ajar, dan referensi diperbaharui secara kontinyu
  4. Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
  5. Tanpa teknologi, proses pembelajaran yang "up-to-date" membutuhkan waktu yang lama


TIK sebagai Alat Bantu dan Fasilitas Pembelajaran

  1. Penyampaian pengetahuan seharusnya mempertimbangkan konteks dunia nyatanya
  2. Memberikan ilustrasi berbagai feomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
  3. Pelajar diharapkan melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih bebas dan mandiri
  4. Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi antar peserta didik dan pengajar
  5. Rasio antara pengajar dan peserta didik proses pemberian fasilitas


TIK sebagai Pendukung Manajemen Pembelajaran

  1. Setiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti setiap harinya
  2. Transaksi dan interaksi antar-stakeholder memerlukan pengelolaan back-office yang kuat
  3. Kualitas layanan pada pengelolaan administrasi pendidikan seharusnya ditingkatkan secara bertahap
  4. Orang merupakan sumber daya yang sangat bernilai sekaligus terbatas dalam institusi


TIK sebagai Sistem Pendukung Keputusan

  1. Setiap individu memiliki karakteristik dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
  2. Pengajar seharusnya meningkatkan kompetensi dan keterampilan pada berbagai bidang ilmu
  3. Sumber daya terbatas, pengelolaan yang efektif seharusnya dilakukan
  4. Institusi seharusnya tumbuh dari waktu ke waktu dalam hal jangkauan dan kualitas.






14 May 2009

Gaya Belajar

Peserta didik memiliki cara-cara yang berbeda dalam memahami informasi. Perbedaan ini tergantung pada teori belajar yang lebih disukai, nama dan jumlah gaya belajar yang berbeda. Terdapat tiga komponen utama dari gaya belajar, yaitu faktor kognitif atau pengetahuan inidvidu, afektif atau sikap dan lingkungan belajar seperti suhu ruangan, jumlah keanggotaan dan dukungan emosi.
Gaya Belajar adalah karakteristik atau cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan atau memproses informasi oleh seseorang untuk mendapatkan atau memproses informasi atau pengetahuan dalam proses pembelajaran.

Gaya Belajar Visual
Yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan memanfaatkan indera mata dengan cara melihat seperti melihat gambar, poster, grafik, diagram dan sebagainya. Peserta didik visual tampak mempunyai waktu yang paling mudah dalam mata pelajaran online.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar visual adalah :
  • Materi pembelajaran yang dipelajari harus dapat dilihat
  • Untuk dapat melihat dengan jelas materi pembelajaran yang disampaikan dalam suatu proses pembelajaran, maka peserta didik akan berusaha duduk di bagian depan.
  • Catatannya terperinci, rapi, dan bersih sehingga menarik untuk dilihat dan mudah untuk dibaca
  • Biasanya suka memvisualisasikan sesuatu untuk mengingat yang sudah dilihatnya. Cara yang dilakukannya biasanya dengan menutup mata.
  • Ketika mengalami kebosanan biasanya mencari sesuatu untuk dilihat.
  • Akan mudah memahami materi pembelajarannya jika pengajar dalam pembelajarannya menggunakan ilustrasi yang menarik untuk dilihat seperti gambar, warna-warni dan sebagainya.
Gaya Belajar Auditori
Belajar auditori yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan memanfaatkan indera telinga dengan cara mendengar seperti mendengar radio, berdialog dan berdiskusi. Peserta didik auditori suka mendengarkan informasi. Pengajar dapat menggunakan berbagai media misalnya dengan alunan jaringan audio atau jaringan yang terus menerus pada stasiun radio, pengajar dapat memasukkan file-file audio dan video yang dapat didownload, dan dimainkan lagi.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar auditori adalah :

  • Dapat mendengar dengan jelas materi pembelajaran yang disampaikan dalam suatu proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan berusaha duduk tidak terlalu di bagian depan saja, namun akan mencari tempat duduk dimana dia dapat mendengar, meskipun tidak melihat yang terjadi didepannya.
  • Ketika mengalami kebosanan biasanya berbicara kepada diri sendiri atau kepada orang lain, atau bisa dengan menyanyikan suatu lagu.
  • Materi pembelajaran akan mudah dipahami dengan cara membaca nyaring. Untuk mengingat materi pembelajaran mereka akan melakukan cara visualisasi kepada diri sendiri.
Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan melakukan gerakan, praktek atau pengalaman belajar secara langsung. Peserta didik kinestetik menyukai gerakan-gerakan atau keterampilan. Peserta didik kinestetik mempunyai kesulitan untuk duduk didepan komputer, membaca atau mendiskusikan topik-topik dalam ruangan kelas. Dalam hal ini pengajar dapat memberi peserta didik sesuatu yang praktis untuk dilakukan, seperti wawancara, melakukan kegiatan membangun (konstruktif), mengunjungi aktivitas-aktivitas yang mengizinkan peserta didik mempraktekkan keterampilan-keterampilan atau melengkapi tugas, mencoba apa yang telah mereka lihat dan baca.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar kinestetik adalah :
  • Ketika menyampaikan pendapat biasanya disertai dengan gerakan tangan atau bahasa tubuh yang melibatkan anggota tubuh lainnya seperti wajah, mata dan sebagainya.
  • Mudah memahami dan mengingat materi pembelajaran yang telah dilakukan, tapi sulit untuk mengingat materi pembelajaran yang telah dilihat atau dikatakan. Oleh karena itu sesuatu yang dipelajari atau dikerjakan harus dia alami atau lakukan secara langsung.
  • Mencari alasan untuk dapat bermain-main dengan sesuatu atau pergi ketika merasa bosan.
  • Kegiatan yang disertai dengan gerakan anggota tubuh akan membantu mereka dalam memahami dan mempelajari sesuatu.
  • Menyenangi materi pelajaran yang bersifat merekayasa suatu bahan, oleh karena itu dia akan mengalami kebosanan jika di kelas kurang memberikan pengalaman praktek.
  • Dalam suatu forum cenderung akan duduk pada tempat yang memudahkannya untuk bangun dan bergerak kesana kemari.
Gaya Belajar Taktual (Tactile)
Yaitu belajar melalui sentuhan atau rabaan anggota tubuh. Pesan belajar melalui sentuhan (tactile message) yaitu pesan non verbal yang tidak dilihat, tidak didengar atau tidak dikatakan, tetapi menggunakan indera peraba, yaitu kulit. Kulit sebagai alat peraba mampu menerima dan membedakan berbagai perasaan dan emosi yang disampaikan melalui sentuhan, seperti kasih sayang (mothering), takut (fearful), marah (angry). Sentuhan seseorang menunjukkan ekspresi, sikap, atau hatinya untuk menyampaikan maksudnya kepada orang lain.
Menghadapi peserta didik yang gaya belajarnya taktil, dalam hal ini guru dalam mengajar bisa atau dibolehkan melakukan sentuhan atau memegang bagian anggota tubuh peserta didik dengan penuh kasih sayang. Maksudnya, untuk menciptakan rasa akrab antara guru dengan peserta didik, menarik perhatian, menumbuhkan rasa aman, menambah keseriusan dalam mempelajari suatu materi pelajaran, memancing (stimulus) motivasi/keinginan peserta didik untuk menguatkan ingatan terhadap materi pelajaran.
Namun demikian, ketika memegang bagian anggota tubuh peserta didik harus diperhatikan hukum, etika, usia atau tingkatan pendidikan, seperti peserta didik sekolah dasar, menengah, atau perguruan tinggi. Guru laki-laki hendaknya memegang anggota tubuh peserta didik laki-laki dan guru perempuan hendaknya memegang anggota tubuh peserta didik perempuan. Anggota tubuhpun tidak semuanya bisa dipegang oleh guru, tetapi pada bagian-bagian tertentu saja seperti kepala, tangan, pundak, bahu dan sebagainya yang tidak akan menimbulkan unsur negatif.

10 May 2009

Peraturan Pendidikan

KKM

Apa sih KKM ???

Untuk Bapak/Ibu Guru, mungkin tidak asing lagi dengan KKM. Guru dalam memberikan evaluasi kepada murid-muridnya dialam atau diakhir pembelajaran tentunya harus berdasarkan KKM, nah KKM lagi... KKM adalah Kriteria Ketuntasan Minimal. nah baru tau ya..

Dalam memberikan evaluasi, seorang guru tentunya harus berlandaskan pada Kriteria Ketuntasan Minimal, namun ternyata masih banyak diantara rekan guru yang enggan untuk menentukan KKM untuk murid-muridnya secara benar dan murni, masih banyak yang menentukan KKM dengan menebak atau menerka saja, ya alasannya sih sibuk, ga sempat, 'ribet', dan lain-lain (termasuk saya he he..).

Penentuan KKM secara benar ternyata akan sangat membantu guru dalam menilai dan memberikan muatan materi kepada siswa/siswinya, karena dengan menggunakan KKM yang benar, maka siswa akan dapat terkontrol atau terpetakan kemampuannya, sehingga hal ini akan menjadi pedoman dalam menentukan kebijakan berikutnya yang kaitannya dengan KBM tentunya. (Maaf kalo tulisannya ngawur, newbie bngt nih)

KKM Bahasa Indonesia SD
KKM IPA SD
KKM Matematika SD
KKM PKN SD
KKM IPS SD

3 May 2009

Profesionalisme Guru

Guru profesional memiliki karakteristik antara lain :
  1. Selalu membuat perencanaan konkret dan detail yang siap untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran
  2. Berkehendak mengubah pola pikir lama ke pola pikir baru yang menempatkan siswa sebagai arsitek pembangun gagasan dan guru berfungsi melayani dan berperan sebagai mitra siswa agar belajar bermakna berlangsung pada semua individu
  3. Bersikap kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif
  4. Berkehendak mengubah pola tindak dalam menetapkan peran siswa, peran guru dan gaya mengajar siswa dari konsumen gagasan ke produsen gagasan, guru dari mengajar ke fasilitator, gaya mengajar dari doktrinasi ke pemberdayaan
  5. Berani meyakinkan Kepala Sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap inovasi pendidikan yang edukatif dengan menggunakan argumentasi logis dan kritis
  6. Bersikap kreatif dalam membangun dan menghasilkan karya pendidikan, seperti : alat peraga, alat penilaian yang beragam.

Guru yang Baik

  1. Suka membantu
  2. Mempunyai rasa Humor
  3. Suka berteman dengan murid
  4. Adil
  5. Tegas
  6. Memahami murid
  7. Tidak marah-marah, Mencela, Sarkatis (Kasar)