Peserta didik memiliki cara-cara yang berbeda dalam memahami informasi. Perbedaan ini tergantung pada teori belajar yang lebih disukai, nama dan jumlah gaya belajar yang berbeda. Terdapat tiga komponen utama dari gaya belajar, yaitu faktor kognitif atau pengetahuan inidvidu, afektif atau sikap dan lingkungan belajar seperti suhu ruangan, jumlah keanggotaan dan dukungan emosi.
Gaya Belajar adalah karakteristik atau cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan atau memproses informasi oleh seseorang untuk mendapatkan atau memproses informasi atau pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Gaya Belajar Visual
Yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan memanfaatkan indera mata dengan cara melihat seperti melihat gambar, poster, grafik, diagram dan sebagainya. Peserta didik visual tampak mempunyai waktu yang paling mudah dalam mata pelajaran online.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar visual adalah :
Belajar auditori yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan memanfaatkan indera telinga dengan cara mendengar seperti mendengar radio, berdialog dan berdiskusi. Peserta didik auditori suka mendengarkan informasi. Pengajar dapat menggunakan berbagai media misalnya dengan alunan jaringan audio atau jaringan yang terus menerus pada stasiun radio, pengajar dapat memasukkan file-file audio dan video yang dapat didownload, dan dimainkan lagi.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar auditori adalah :
Gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan melakukan gerakan, praktek atau pengalaman belajar secara langsung. Peserta didik kinestetik menyukai gerakan-gerakan atau keterampilan. Peserta didik kinestetik mempunyai kesulitan untuk duduk didepan komputer, membaca atau mendiskusikan topik-topik dalam ruangan kelas. Dalam hal ini pengajar dapat memberi peserta didik sesuatu yang praktis untuk dilakukan, seperti wawancara, melakukan kegiatan membangun (konstruktif), mengunjungi aktivitas-aktivitas yang mengizinkan peserta didik mempraktekkan keterampilan-keterampilan atau melengkapi tugas, mencoba apa yang telah mereka lihat dan baca.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar kinestetik adalah :
Yaitu belajar melalui sentuhan atau rabaan anggota tubuh. Pesan belajar melalui sentuhan (tactile message) yaitu pesan non verbal yang tidak dilihat, tidak didengar atau tidak dikatakan, tetapi menggunakan indera peraba, yaitu kulit. Kulit sebagai alat peraba mampu menerima dan membedakan berbagai perasaan dan emosi yang disampaikan melalui sentuhan, seperti kasih sayang (mothering), takut (fearful), marah (angry). Sentuhan seseorang menunjukkan ekspresi, sikap, atau hatinya untuk menyampaikan maksudnya kepada orang lain.
Menghadapi peserta didik yang gaya belajarnya taktil, dalam hal ini guru dalam mengajar bisa atau dibolehkan melakukan sentuhan atau memegang bagian anggota tubuh peserta didik dengan penuh kasih sayang. Maksudnya, untuk menciptakan rasa akrab antara guru dengan peserta didik, menarik perhatian, menumbuhkan rasa aman, menambah keseriusan dalam mempelajari suatu materi pelajaran, memancing (stimulus) motivasi/keinginan peserta didik untuk menguatkan ingatan terhadap materi pelajaran.
Namun demikian, ketika memegang bagian anggota tubuh peserta didik harus diperhatikan hukum, etika, usia atau tingkatan pendidikan, seperti peserta didik sekolah dasar, menengah, atau perguruan tinggi. Guru laki-laki hendaknya memegang anggota tubuh peserta didik laki-laki dan guru perempuan hendaknya memegang anggota tubuh peserta didik perempuan. Anggota tubuhpun tidak semuanya bisa dipegang oleh guru, tetapi pada bagian-bagian tertentu saja seperti kepala, tangan, pundak, bahu dan sebagainya yang tidak akan menimbulkan unsur negatif.
Gaya Belajar adalah karakteristik atau cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan atau memproses informasi oleh seseorang untuk mendapatkan atau memproses informasi atau pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Gaya Belajar Visual
Yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan memanfaatkan indera mata dengan cara melihat seperti melihat gambar, poster, grafik, diagram dan sebagainya. Peserta didik visual tampak mempunyai waktu yang paling mudah dalam mata pelajaran online.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar visual adalah :
- Materi pembelajaran yang dipelajari harus dapat dilihat
- Untuk dapat melihat dengan jelas materi pembelajaran yang disampaikan dalam suatu proses pembelajaran, maka peserta didik akan berusaha duduk di bagian depan.
- Catatannya terperinci, rapi, dan bersih sehingga menarik untuk dilihat dan mudah untuk dibaca
- Biasanya suka memvisualisasikan sesuatu untuk mengingat yang sudah dilihatnya. Cara yang dilakukannya biasanya dengan menutup mata.
- Ketika mengalami kebosanan biasanya mencari sesuatu untuk dilihat.
- Akan mudah memahami materi pembelajarannya jika pengajar dalam pembelajarannya menggunakan ilustrasi yang menarik untuk dilihat seperti gambar, warna-warni dan sebagainya.
Belajar auditori yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan memanfaatkan indera telinga dengan cara mendengar seperti mendengar radio, berdialog dan berdiskusi. Peserta didik auditori suka mendengarkan informasi. Pengajar dapat menggunakan berbagai media misalnya dengan alunan jaringan audio atau jaringan yang terus menerus pada stasiun radio, pengajar dapat memasukkan file-file audio dan video yang dapat didownload, dan dimainkan lagi.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar auditori adalah :
- Dapat mendengar dengan jelas materi pembelajaran yang disampaikan dalam suatu proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan berusaha duduk tidak terlalu di bagian depan saja, namun akan mencari tempat duduk dimana dia dapat mendengar, meskipun tidak melihat yang terjadi didepannya.
- Ketika mengalami kebosanan biasanya berbicara kepada diri sendiri atau kepada orang lain, atau bisa dengan menyanyikan suatu lagu.
- Materi pembelajaran akan mudah dipahami dengan cara membaca nyaring. Untuk mengingat materi pembelajaran mereka akan melakukan cara visualisasi kepada diri sendiri.
Gaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi dengan dominan melakukan gerakan, praktek atau pengalaman belajar secara langsung. Peserta didik kinestetik menyukai gerakan-gerakan atau keterampilan. Peserta didik kinestetik mempunyai kesulitan untuk duduk didepan komputer, membaca atau mendiskusikan topik-topik dalam ruangan kelas. Dalam hal ini pengajar dapat memberi peserta didik sesuatu yang praktis untuk dilakukan, seperti wawancara, melakukan kegiatan membangun (konstruktif), mengunjungi aktivitas-aktivitas yang mengizinkan peserta didik mempraktekkan keterampilan-keterampilan atau melengkapi tugas, mencoba apa yang telah mereka lihat dan baca.
Karakteristik peserta didik dengan gaya belajar kinestetik adalah :
- Ketika menyampaikan pendapat biasanya disertai dengan gerakan tangan atau bahasa tubuh yang melibatkan anggota tubuh lainnya seperti wajah, mata dan sebagainya.
- Mudah memahami dan mengingat materi pembelajaran yang telah dilakukan, tapi sulit untuk mengingat materi pembelajaran yang telah dilihat atau dikatakan. Oleh karena itu sesuatu yang dipelajari atau dikerjakan harus dia alami atau lakukan secara langsung.
- Mencari alasan untuk dapat bermain-main dengan sesuatu atau pergi ketika merasa bosan.
- Kegiatan yang disertai dengan gerakan anggota tubuh akan membantu mereka dalam memahami dan mempelajari sesuatu.
- Menyenangi materi pelajaran yang bersifat merekayasa suatu bahan, oleh karena itu dia akan mengalami kebosanan jika di kelas kurang memberikan pengalaman praktek.
- Dalam suatu forum cenderung akan duduk pada tempat yang memudahkannya untuk bangun dan bergerak kesana kemari.
Yaitu belajar melalui sentuhan atau rabaan anggota tubuh. Pesan belajar melalui sentuhan (tactile message) yaitu pesan non verbal yang tidak dilihat, tidak didengar atau tidak dikatakan, tetapi menggunakan indera peraba, yaitu kulit. Kulit sebagai alat peraba mampu menerima dan membedakan berbagai perasaan dan emosi yang disampaikan melalui sentuhan, seperti kasih sayang (mothering), takut (fearful), marah (angry). Sentuhan seseorang menunjukkan ekspresi, sikap, atau hatinya untuk menyampaikan maksudnya kepada orang lain.
Menghadapi peserta didik yang gaya belajarnya taktil, dalam hal ini guru dalam mengajar bisa atau dibolehkan melakukan sentuhan atau memegang bagian anggota tubuh peserta didik dengan penuh kasih sayang. Maksudnya, untuk menciptakan rasa akrab antara guru dengan peserta didik, menarik perhatian, menumbuhkan rasa aman, menambah keseriusan dalam mempelajari suatu materi pelajaran, memancing (stimulus) motivasi/keinginan peserta didik untuk menguatkan ingatan terhadap materi pelajaran.
Namun demikian, ketika memegang bagian anggota tubuh peserta didik harus diperhatikan hukum, etika, usia atau tingkatan pendidikan, seperti peserta didik sekolah dasar, menengah, atau perguruan tinggi. Guru laki-laki hendaknya memegang anggota tubuh peserta didik laki-laki dan guru perempuan hendaknya memegang anggota tubuh peserta didik perempuan. Anggota tubuhpun tidak semuanya bisa dipegang oleh guru, tetapi pada bagian-bagian tertentu saja seperti kepala, tangan, pundak, bahu dan sebagainya yang tidak akan menimbulkan unsur negatif.